Serang, SINDANGHEULA – Pemerintah Desa Sindangheula bersama Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sindangkarya melaksanakan Pelatihan Budidaya Ikan Air Tawar/Nila Sistem Bioflok, Selasa (23/9/2025). Kegiatan berlangsung di Saung Budidaya, Kampung Pesagi Serut, Desa Sindangheula, Kecamatan Pabuaran.
Pelatihan dihadiri Kepala Desa Sindangheula Suheli, Kasi Ekbang Kecamatan Pabuaran Khairudin, pendamping desa Romi dan Abdul Jalil, BPD, Ketua BUMDes, perangkat desa, RT/RW, tokoh masyarakat, serta tamu undangan lainnyaDalam kesempatan tersebut, Kepala Desa Sindangheula Suheli mengatakan program budidaya ikan nila ini merupakan bagian dari program ketahanan pangan desa tahun 2025 yang didanai dari Dana Desa. Sebanyak 7.500 benih ikan nila ditebar di enam kolam bioflok ukuran diameter 4 meter.
“Melalui pelatihan ini, kita belajar teknis budidaya ikan nila sistem bioflok. Kunci keberhasilan ada pada kedisiplinan memberi pakan, menjaga kualitas air, serta konsistensi dalam perawatan,” ujar Suheli.
Ia berharap usaha bioflok ini dapat berjalan berkesinambungan, memberi manfaat ekonomi, dan menjadi sumber pendapatan asli desa (PADes). “Target kami tiga bulan ke depan bisa panen 1 sampai 1,5 ton ikan nila. Insya Allah akan kita gelar panen raya dengan mengundang pemerintah daerah, bahkan kalau memungkinkan Menteri Desa,” ungkapnya.
Sementara itu, Kasi Ekbang Kecamatan Pabuaran, Khairudin, menyebut budidaya ikan nila sistem bioflok ini merupakan pilot project ketahanan pangan di Kecamatan Pabuaran.
“Harapan kami tingkat produksinya maksimal. Kalau berhasil, akan berdampak positif bagi masyarakat sekitar dan bisa dicontoh desa lainnya,” ujarnya.
Pendamping Desa, Romi Saparudin, menekankan pentingnya konsistensi dalam perawatan agar usaha bioflok sukses. “Rawat dengan baik, terutama dalam pemberian pakan dan menjaga pH air. Amoniak di dasar kolam harus rutin dibuang agar tidak menimbulkan penyakit. Kalau konsisten, usaha ini bisa jadi contoh sukses untuk desa-desa lain,” pesannya(yuda/red).