CILEGON,— Proyek pembangunan rehabilitasi atap baja ringan di SDN Taman Baru 1, Kota Cilegon, menuai sorotan tajam dari kalangan aktivis lokal. Pembangunan yang menggunakan anggaran senilai Rp 1,98,510,500,00. Juta Rupiah dari Dana Alokasi Umum (DAU) tahun 2025 ini dinilai minim pengawasan, memicu kecurigaan adanya ketidakberesan antara pihak Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Cilegon dan pelaksana proyek.
Kecurigaan ini dilontarkan oleh aktivis lokal, Rudi Jangkung, yang menyoroti lemahnya pengawasan dari Dindik Kota Cilegon di bawah kepemimpinan Heni Anita Susila. Menurut Rudi, hal ini bukan kali pertama terjadi.
”Kegiatan proyek ini menggunakan uang negara. Jika kurang pengawasan, apa jadinya kualitas pembangunan? Di mana peran Dindik dalam memastikan setiap rupiah yang dikeluarkan bermanfaat optimal bagi publik?” ujar Rudi saat ditemui di sekretariatnya pada Rabu (24/9/2025).
Berdasarkan pantauan langsung di lokasi, pengawasan terhadap proyek yang dikerjakan oleh CV Palama dengan nomor kontrak 000.3.2./89/Spk/PKK-Bid Dikdas-SD/Dindikbud-2025 tersebut memang terindikasi lemah. Seorang pekerja yang tidak ingin disebutkan namanya membenarkan bahwa pihak pelaksana proyek jarang berada di lokasi. “Tidak ada pelaksananya, ke sini seminggu sekali,” ungkap pekerja tersebut.
Kondisi ini semakin memperkuat dugaan bahwa pengawasan dari Dindik Kota Cilegon, melalui Kepala Bidang (Kabid) Suhanda, kurang berjalan sebagaimana mestinya.
Saat dikonfirmasi mengenai minimnya pengawasan ini, pihak Dindik Kota Cilegon memilih untuk tidak memberikan komentar. Sikap bungkam ini justru menambah kecurigaan publik terhadap dugaan “main mata” antara dinas terkait dan pelaksana proyek, yang dapat merugikan kualitas infrastruktur pendidikan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Dindik Kota Cilegon terkait kurang pengawasan di proyek rehab sekolah SDN Taman Baru 1. (neni/red).
