CILEGON – Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Cilegon Muhamad Salim atau yang biasa akrab disapa Abah Salim, siap menampung aspirasi para nelayan dan membantunya.
“Khususnya para nelayan Tanjung Leneng, Kecamatan Ciwandan,” kata Abah Salim kepada media, Selasa, 11 Februari 2025 di sela-sela kegiatan para nelayan Tanjung Leneng yang berlangsung di Pangkalan Nelayan Tanjung Leneng.
Diketahui, Nelayan Tanjung Leneng keluar dari Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Cilegon.
Abah Salim menyatakan, nelayan harus mendapatkan perlindungan serta dukungan dalam menjalani profesinya.
“Kami dari Kadin siap mengakomodir aspirasi para nelayan dan membantu mereka. Kasih juga akan bersinergi dengan Pemkot Cilegon untuk memperjuangkan kepentingan nelayan Tanjung Leneng,” ujar Abah Salim.
Sementara Ketua Nelayan Tanjung Lenang Abdul Rofik mengapresiasi dukungan yang disampaikan oleh Ketua Kadin Cilegon Abah Salim.
Selain mengapresiasi dukungan Kadin Cilegon, Abdul Rofik menegaskan komitmennya untuk bisa mandiri dan tidak bergantung pada pihak lain.
“Langkah ini bertujuan untuk memperkuat posisi nelayan dalam mengelola pangkalannya dan tentu tidak lupa untuk bisa memastikan kesejahteraan anggotanya.
“Bagaimana pun cara dan upayanya, kami akan berupaya untuk bisa menjalankan pangkalan ini secara mandiri. Karena itu para anggota harus kompak bersatu agar bisa hidup sejahtera dan melaksanakan pekerjaannya dengan baik,” imbuhnya.
Apresiasi tidak hanya datang dari Kadin Cilegon. Keputusan nelayan Tanjung Leneng itu pun diapresiasi Ketua Pembina Nelayan Tanjung Leneng, Alawi Mahmud.
Alawi menilai, keberanian nelayan untuk keluar dari HNSI merupakan bentuk nyata dari komitmen mereka.
“Kedaulatan ini lahir dari pemikiran yang membangun dan kemandirian.Saya sangar menghormati dan menghargai keputusan tersebut. Ini dikarenakan merupakan hak demokrasi yang ingin direalisasikan oleh para nelayan,” tandasnya. (mam/red)