Cilegon – Nasabah Kecamatan Puloampel Sairi menyayangkan pihak Bank BNI cabang KCP Merak yang engan membantu Nasabah saat di minta memperlihatakan rekaman CCT di ATM GSRA053 Suralaya, terkait pencurian uang puluhan juta rupiah yang didadsari dengan ganjal mesin ATM, permohonan permintaan puter rekaman CCTV oleh nsabah tersebut di tolak oleh pihak Bank BNI dengan berbagi alasan, pada Senin 03/02/2025.
Meski sudah mengikuti prosedur yang sudah di arahakan oleh pihak Bank BNI KCP Merak, pihak bang BNI KCP Merak tetap tidak bisa menolong dan membantu korban yang kehilangan uang 65juta rupiah di ATM Suralaya unit 8 pada hari kamis jam 5 sore di ATM suralaya.
“Saya udah berupaya menunggu mengikuti arahan dari pihak bank, tapi tetap tidak di buka cctv nya, padahal saya cuma mau minta liat rekaman CCTV ATM Suralay,”tutur Sairi didampinggi Ranga kepada media usai keluar dari bank BNI KPC merak.
Kata dia, dari siang sampe sore menunggu dan terus menunggu mengikuti arahan pihak bank bni, namun pihak bank tidak kunjung memperlihatkan rekaman cctv yang di minta.
“Alasanaya bnyak, suruh lapor ke kepolisian lah, kesanah lah, ambil antrian lah, padahal kami sudah bilang ada arahan dari polsek hanya untuk melihat rekaman cctv langsung ke Bank BNI,”ujarnya.
Merasa kurang di bantu dan tidak di perhatiakan terkait permintaan meliat langsung rekaman cctv di mesin ATM GSRA053, akhirnya korban tampa daya dan upaya hanya bisa kecewa dengan perlakukan pelayanan pihak BNI KCP Merak terhadap dirinya.
“Saya kecewa dengan pelayanan Bank BNI KCP Merak, udah nunggu selama 6 jam, ikutin antrian, tetap kurang di respon,”terang Sairi penuh rasa kecewa terhadap pelayanan bank bni.
dirinya berharap kepada intansi terkait untuk memberikan pemahaman, perbaikan dan pembekalan terhadap karywan dan staf BANK Bni agar tidak semena mena memanusiakan manusia yang di almai dirinya saat ini.
Sementara pihak Bank BNI KCP Merak Saryati CS membenarkan adanya nasabah yang mengadu dan meminta dilihatkan dan di putarkan rekaman cctv di ATM suralaya, namun dirinya tidak bisa memberikan permintaan yang di minta oleh nasbah yang menjadi korban pencurian ganjal Atm tersebut.
ia hanya menjelaskan”nanti kami minta rekaman CCTV ke vendornya dulu, kami juga harus ijin dan minta ke Vendornya, kalau sudah ada rekaman cctv nanti kami kabrin,”jawabnya singkat.
Atas kejadian yang di alami nasabah menimbulkan rasa trauma berat yang di alami Sairi, hingga Korban mengalami kerugian puluhan juta rupiah serta kurang mendapatkan pelayannan yang maksimal dari pihak bank bni, berharap pihak kepolisian dapat mengusut tuntas perkara pencurian ganjal atm yang sudah sering terjadi di wilayah hukum Kecamatan Puloampel Kabupaten Serang(*red).
