Cilegon – Masyarakat mengeluh, proyek Pembangunan Jembatan yang menghubungkan Kelurahan Bulakan dan Kelurahan Cikerai tidak di buatkan akses jembatan darurat sementara oleh pelaksana. Hal itu diketahui, Pada, Sabtu (02/11/2024).
Dari pantauan awak media di lokasi, Pembongkaran Jembatan Lama oleh Pelaksana CV Pusaka Puser Jawa diketahui tidak membuatkan jembatan darurat sebelum membongkar jembatan utama, sehingga aktivitas warga dan jalur transportasi di wilayah tersebut lumpuh total.
Salah satu masyarakat menjelaskan, jembatan utama yang dibongkar oleh kontraktor sejak Sabtu (02/11/2024) merupakan penghubung vital antar Kelurahan dan kecamatan.
“Disini kan ada sekolah SMA, kami kasian ke warga kalau tidak di buatkan jembatan darurat, Kami terpaksa memutar lebih jauh,”kata sumber yang engan di sebut nama.
Sementara di konfirmasi salah satu pekerja di lokasi membantah, jika pembongkaran jembatan yang di lakukan sudah melakukan musyawarah terhadap warga terlebih dahulu sebelum pembangunan dimulai.
“Sebelum pelaksanaan pembangunan, kami sudah melakukan musyawarah dengan warga setempat, itu mah yang jauh aja yang tidak tau, kalau warga yang dekat mah sudah tau kalau di sini ada pembongkaran Jembatan,”kata pekerja di lokasi
Tidak hanya itu, di lokasi proyek Jembatan Bulakan 1 tidak adanya mandor, pengawas, hal ini menjadi pertanyaan serius. Menanggapi ini, awak media langsung konfirmasi ke Dinas PUPR Kota Cilegon bidang Bina Marga, namun lagi – lagi Kabid PUPR Topan tidak merespon.
Diketahui pembangunan jembatan Bulakan Satu di kerjakan oleh CV Pusaka Puser Jawa dan Konsultan Tsab Konsulindo dengan nilai angaran 2.4 Miliar Lebih dari APBD Kota Cilegon tahun 2024, dengan nomor 600.1.10.3/2070/SP/BM/DPUPR. (*red).
