Kapolres Lebak Diminta Cepat dan Tanggap Menanggapi Bentuk Penyimpangan Hukum
Lebak – Sekretaris umum koordinator Kumala menyoroti beberapa persoalan yang masih belum terselesaikan oleh penegak hukum, mulai dari kasus kekerasan seksual, marak nya tambang ilegal yang masih marajarela di Lebak hingga tidak transparansi dan diduga tidak objektif serta tidak komprehensif dalam menangani kasus, salah satunya contoh di balik kasus 23 September 2024 yang menyebabkan kematian anggota satpol PP meninggal dunia.
“Sudah hampir empat bulan kasus ini berjalan, akan tetapi dalang dibalik terjadinya aksi 23 September ini belum saja terselesaikan. Kami menduga atas meninggalnya anggota satpol PP kab Lebak dalam proses menangani nya diduga tidak objektif dan komprehensif dalam proses penyelidikan.”ujar Rohimin koordinator Umum Kumala.
Menurut Rohimin, ia menegaskan bahwa bentuk supremasi hukum ini harus di tegakkan se adil adil nya jangan sampai institusi polri ini sebagai pelindung dan pengayom masyarakat tapi tidak bisa melindungi dan tidak bisa menjawab persoalan yang tidak bisa di pertanggung jawabkan secara universal. Yang ada malah merugikan sepihak. akan tetapi dalang dibalik ini semua masih bebas diluaran sana.
Tidak hanya itu, Sekretaris umum koordinator Kumala, Rohimin mendesak Kapolres Kab. Lebak yang baru AKBP HERFIO ZAKI, S.I.K., M.H untuk segera mengusut tuntas siapa dibalik aksi kasus 23 September 2024 yang mengakibatkan meninggalnya salah satu anggota Satpol pp Kab. Lebak khususnya. Umumnya persoalan persoalan yang masih belum terselesaikan dan lambat dalam proses pelayanan pendampingan hukum.
Rohimin berharap Kapolres Kabupaten Lebak yang baru dapat segera menyelesaikan kasus ini dengan cepat.(*/red).
